I'm happy with my life, I love my family and I am grateful to all the gifts that God has given you
i love you ayah ibu, teh ifa, aa ozi, mas david, dan rania
Rabu, 25 Juni 2014
Selasa, 17 Juni 2014
PORTOFOLIO 4
TUGAS PORTOFOLIO 4
AJENG PUTRI SYAFARIAH
1A113277
4KA44
SISTEM INFORMASI - UNIVERSITAS GUNADARMA
AJENG PUTRI SYAFARIAH
1A113277
4KA44
SISTEM INFORMASI - UNIVERSITAS GUNADARMA
I.
MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
1.
Definisi
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berarti tidak tenang hatinya, selalu merasa khawatir, tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari
kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari – hari, kegelisahan juga diartikan
sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau
kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat
disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak
tercapai.
2.
Macam
– macam kegelisahan yang menimpa manusia
~ Kegelisahan obyektif
adalah
suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya
dalamdunia luar. Bahaya adalah sikap
keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk
mencelakakannya.Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisikecenderungan untuk
menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan
tertentu darilingkungan.
~ Kegelisahan neorotis
timbul
karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud
kecemasanini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian
diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yangirasional (phobia) dan rasa takut
lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
~ Kegelisahan moril
disebabkan
karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra
lain:isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan
sebagian dari pernyataan individu secarakeseluruhan berdasarkan konsep yang
kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas,
takutgelisah dan putus asa.Bila dikaji
sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan
hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancamandari dalam
maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita
sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
B.
Sebab
– sebab orang gelisah
Apabila
kita kaji, sebab – sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang
takut kehilangan hak – haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik
ancaman dari luar maupun dari dalam.
1.
Menyebutkan
sebab – sebab orang menjadi gelisah
Sebab-sebab Orang Gelisah
§ Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
§ Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
§ Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
§ Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
2.
Contoh
kegelisahan
Setiap
manusia pasti akan dan pernah mengalami suatu kegelisahan yang berbeda-beda.
Namun itulah kehidupan yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Rasa gelisah
itu di sebabkan oleh suatu perbuatan kita yang tidak baik dan timbul suatu rasa
takut akan di kemudian harinya nanti. Untuk mengatasi rasa takut n kegelisahan
itu sendiri harus di niatin dulu dari diri kita sendiri, setelah itu harus
dilakukan dengan perbuatan yang baik-baik dan terakhir kita harus berdoa kepada
allah agar rasa itu bisa dihilangkan dari kehidupan kita.
C. Menyebutkan usaha – usaha mengatasi kegelisahan
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk
mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri
terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita
dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang
paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada
Tuhan.
D. Keterasingan
1.
Pengertian
Keterasingan
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi
kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari
pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Penyebab orang berada dalam
posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak
dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang ,
sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.
2.
Usaha
mengatasi keterasingan
Kegelisahan hanya dapat
diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi
tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari biasanya,
misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang
tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke
depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang
kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan
lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga
diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan
atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan
tidak tecapai.
E. Kesepian
1. Definisi Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti
sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang,
tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian. Karena kesepian bagian
hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus
penyebabnya.
2.
Penyebab
terjadinya kesepian
Menurut Middlebrook (1980), ada dua faktor penyebab
dari kesepian, yaitu :
1.
Faktor Psikologis
A.
Existential Loneliness
Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan adanya
keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang
dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi
perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.
B.
Pengalaman traumatis hilangnya
orang-orang terdekat
Hilangnya seseorang yang sangat dekat dengan
individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap sebagai
penyebab kesepian.
C.
Kurangnya dukungan dari orang
lain
Kesepian dialami oleh mereka yang merasa tidak
sesuai dengan lingkungannya. Mereka yang mengalami kesepian manganggap diri
mereka sebagai orang yang diremehkan dan ditolak lingkungannya.
D.
Adanya masalah krisis dalam diri
seseorang dan kegagalan
Bila seseorang merasa harga dirinya terganggu, ia
akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta menghindar untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
E.
Kurangnya rasa percaya diri
Meskipun individu dapar melakukan hubungan sosial
dengan baik, namun ia merasa bahwa lingkungan disekitarnya kurang
melibatkannya, sehingga menyebabkan individu merasa kesepian, ia hanya dapat
berhubungan sosial secara formalitas saja.
F.
Kepribadian yang tidak sesuai
dengan lingkungan
Orang-orang yang menjengkelkan, seperti pemarah,
terlalu patuh dan tidak mempunyai kemampuan bersosialisasi akan dihindari dari
lingkungannya, sehingga mereka merasa kesepian.
G.
Ketakutan untuk menanggung resiko
sosial
Individu ini takut terlalu dekat dengan orang lain,
bercerita banyak, sehingga mereka yang kesepian akan melihat kedekatan sosial
sebagai sesuatu yang berbahaya dan penuh resiko.
2.
Faktor Sosiologis
A.
Takut dikenal orang lain
Individu merasa takut dikenal oleh orang lain,
sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan dekat
dengan orang lain.
B.
Nilai-nilai yang berlaku pada
lingkungan sosial
Nilai-nilai yang dianut
masyarakat seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa
terikat oleh nilai-nilai tersebut.
C.
Kehidupan di rumah
Rutinitas di rumah seperti adanya jam makan,
keributan di rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan seseorang merasa
kesepian karena kejenuhan.
D.
Perubahan pola-pola dalam
keluarga
Kehadiran orang lain dalam keluarga akan
menyebabkan terganggunya hubungan dengan anggota keluarga lain.
E.
Pindah tempat
Seringnya pindah dari satu tempat ke tempat yang
lain menyebabkan seseorang tidak dapat menjalin hubungan yang akrab dengan
orang lain.
F.
Terlalu besarnya suatu organisasi
Terlalu banyak orang di sekeliling individu akan
menambah perasaan terisolasi. Hal ini akan membuat individu sulit untuk
mengenal satu sama lain.
G.
Desain arsitektur bangunan
Bentuk bangunan yang canggih juga berpengaruh terhadap
interaksi sosial. Hal ini mengingat bangunan-bangunan dapat menyebabkan
masyarakat menjadi individualistis di mana interaksi sosial menjadi terbatas.
Sadler (dalam Kirana, 2005) menambahkan bahwa
kesepian dapat disebabkan karena lima hal, yaitu :
Interpersonal Problems
Hal ini disebabkan karena subjek kehilangan
orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain (berpisah
atau bercerai).
2.
Social Shock
Masalah-masalah sosial seringkali
membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran.
3.
Culture Shock
Setiap kebutuhan memiliki ciri-ciri khas
masing-masing. Ketika individu pindah ke tempat baru maka perbedaan budaya antara
tempat asal dan tempat individu sekarang dapat menimbulkan masalah-masalah
lain, tidak terkecuali kesepian.
4.
Cosmic Problems
Hal ini berkaitan dengan eksistensial manusia atas
apa yang sesungguhnya diinginkan dari kehidupan yang dijalaninya.
5.
Psychological Problems
Masalah-masalah psikologis merupakan sebab
potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama bila individu yang
bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus-menerus larut dalam
kesedihan.
F.
Ketidakpastian
1.
Definisi
Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah sebutan
yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi.
Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik
yang sudah ada atau yang belum diketahui.
Contohnya, jika Anda tidak tahu
apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan
kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca, Anda
telah memperkirakan ketidakpastian.
2.
Penyebab Ketidakpastian
penyebab ketidak pastian adalah
tidak ada yang sama di dunia ini, dan juga kemampuan manusia yang terbatas
untuk memastikan sesuatu hal yang ada, serta kekuasaan tiada batas yang
dimiliki Allah SWT, dimana setiap manusia tidak akan mengetahui kehendak-Nya.
3.
Usaha Mengatasi Ketidakpastian
Usaha yang dapat dilakukan
untuk mengatasi ketidakpastian yakni bersiap-siap terlebih dahulu, merencanakan
segala sesuatunya dengan matang, dan juga berdo’a agar apa yang diinginkan
tercapai.
II. MANUSIA
DAN HARAPAN
A.
Harapan
1.
Definisi
Harapan
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau
sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai
menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap
manusia dan harapan agar dapat dicapai ,memerlukan kepercayaan kepada diri
sendiri,kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada TUHAN.
2. Persamaan cita – cita dan Harapan
Harapan berasal dari kata harap
yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu
yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud,
maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena
usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.Cita-cita merupakan Impian
yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita
bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan
jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu
sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.Dari
kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan
cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya
cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja
keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.Cita-cita yang baik
adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi,
dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak
logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal
yang tidak-tidak.
3.
Contoh
Harapan
contoh harapan tidak lain tidak bukan sama halnya seperti doa, karna harapan merupakan sebuah permintaan kepada tuhan untuk masa
depan yang lebih baik, dari sebelumnya. Harapan seperti
contohnya yaitu seorang anak yang mengharapkan kesembuhan ibunya yang memang
sedang berbujur sakit sirumahnya.
B.
Penyebab
manusia mempunyai harapan
penyebab manusia mempunyai harapan adalah
dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah
sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah
yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk
memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang
masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal pun
mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang
besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu
sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat
mengontrol harapan se efektif dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak
merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan
datang.
C.
Doa
1.
Pengertian
Doa
Doa
bererti memohon atau meminta sesuatu yang baik daripada Allah s.w.t yang Maha
Pemurah. Allah s.w.t. menyuruh orang-orang Islam berdoa atau meminta sesuatu
kepadaNya seperti firman di bawah yang bermaksud:
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kepada Ku nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.” (Surah Al-Mu’min:60)
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kepada Ku nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.” (Surah Al-Mu’min:60)
2.
Macam
– macam Doa
1. Doa
Mau Tidur
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى
فِرَاشِهِ قَالَ اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ
أَحْيَا وَأَمُوتُ
Nabi saw apabila mau tidur, beliau berdoa Ya Allah
dengan NamaMu aku Hidup dan Mati
HR Al Bukhari
22:369 No 6845, Abu Daud 13:244 No 4390, Ibnu Abi Syaibah 6:240, Nasa’i 6:187
2. Doa
Bangun Tidur
وَإِذَا أَصْبَحَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Dan apabila bangun, beliau berdoa : Segala puji
bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah mematikan kami dan hanya
kepadaNya kami kembali.
HR Al Bukhari 22:369 No 6845,
Abu Daud 13:244 No 4390, Ibnu Abi Syaibah 6:240, Nasa’i 6:187
3. Doa
Ketika Turun Hujan
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ
صَيِّبًا نَافِعًا
Dari Aisyah, sesungguhnya Rasulullah saw apabila
melihat hujan beliau berdo’a : Ya Allah Jadikanlah Hujan ini,
yang manfa’at. HR Bukhari 4:138 No 974
4. Doa
Ketika Ada Angin Kencang
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَصَفَتْ الرِّيحُ
قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا
وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا
وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
Dari Aisyah Ra,istri Nabi Saw sesungguhnya ia
berkata : Nabi Saw apabila ada angin kencang (besar) beliau berdoa : “Ya Allah
sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikannya dan kebaikan apa saja yang ada di
dalamnya serta kebaikan apa saja yang dibawanya, Aku berlindung kepadaMu dari
bahayanya dan bahaya apa saja yang ada di dalamnya serta bahaya apa saja yang
ia diutus membawanya.
HR Muslim 4:436 No 1496, At Tirmidzi 8:207 No 2178,
Ahmad 43:165 No 20215
D. Kepercayaan
1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu
pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan
kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya.
Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan
berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada
yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah
wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya
berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan
konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari
tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan
tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk
mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan
reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya (Morgan & Hunt,
1994).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah
wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya
berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan
konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari
tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan
tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk
mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Doney dan Canon (1997) bahwa penciptaan awal
hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Hal yang senada
juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann &
Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak
tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi.
Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.
Menurut Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998),
definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk
menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan
kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk
mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi
berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan
transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau
jasa yang telah dijanjikan.
2.
Teori Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya
filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
- Teori Koherensi : suatu
pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan –
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati.
Paul manusia. Paul pasti mati.
- Teori Korespondensi : teori
yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang
dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn
dituju oleh pernyataan tersebut.
- Teori Pragmatis : Kebenaran
suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut
bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
3. Teori kebenaran
Kebenaran
adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang
menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat
kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
A.
Pengertian Kebenaran dan Tingkatannya
Berdasarkan scope
potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :
1. Tingkatan
kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang
dialami manusia
2. Tingkatan
ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah
pula dengan rasio
3. Tingkat
filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu
semakin tinggi nilainya
4. Tingkatan
religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati
oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan
Langganan:
Postingan (Atom)